Pada pembukaan Pasar Kangen Jogja 2010 di
Taman Budaya Yogyakarta, Sabtu (26/6) adalah kesempatan tampil bagi
kelompok kesenian tradisional Cahyo Kawedan Kalibawang Kulonprogo
dihadapan masyarakat Kota Yogyakarta.
16 penari dengan satu kepala suku mementaskan tari Topeng Ireng
dihadapan ratusan pengunjung PKJ. Menurut Sumarjono , Koordinator
Kesenian Cahyo Kawedan Kalibawang Kulonprogo, tari Topeng Ireng adalah
perwujudan seni tradisional yang menghadirkan kolaborasi syiar agama
Islam serta pencak silat.
Tari Topeng Ireng ini berasal dari wilayah Magelang. Saat ini budaya
tradisional ini sudah menyebar ke banyak wilayah di DIY seperti Sleman
dan Kulonprogo. Tari Topeng Ireng ini mudah dikolaborasikan dengan musik
tradisional.Alat musik tradisional yang digunakan untuk mengiringi
tarian Topeng Ireng antara lain kendang, bende serta saron.
Pada pementasan pada pembukaan PKJ 2010 Sabtu (26/6) kelompok kesenian
Cahyo Kawedan mementaskan salah satu jenis tari Topeng Ireng yaitu Rodat
yang berarti dua kalimat syahadat. Selain Rodat, ada juga Monolan yang
melibatkan penari dengan pakaian membentuk hewan seperti macan dll.
Monolan ini menurut Sumarjono adalah bentuk tarian Topeng Ireng yang
melibatkan unsur mistik serta gerak pencak silat yang kuat. Sementara
untuk Rodat ditampilkan dengan gerakan-gerakan kaki dan tangan pencak
silat sederhana.
Penari-penari Topeng Ireng Rodat hadir dengan kostum tari yang sederhana
namun menarik. Pada tutup kepala, mereka menggunakan kuluk dari bulu
ayam, dan menthok warna-warni. Untuk kostum badan mereka menggunakan
kaos biasa dan rompi berumbai-rumbai pada bahu dan melapisi celana karet
yang mereka pakai.
Para penari juga mengenakan sepatu boot dengan dilapisi puluhan klinting
kecil sehingga menghadirkan suara gemerincing yang memikat. Penampilan
Rodat berlangsung selama kurang lebih 50 menit. “ Biasanya waktu
penampilan ini bisa dibuat fleksibel tidak harus berlama-lama. Bisa
dibuat 15 menit, 10 menit bahkan 5 menit saja,” kata Sumardjono.
Arti Topeng Ireng
Diterangkan Sumarjono, tari Topeng Ireng belum diketahui kapan pertama
kali muncul. Tarian ini berasal dari kata Toto Lempeng Irama Kenceng.
Toto berarti Menata. Lempeng artinya lurus. Irama adalah nada dan
Kenceng berarti Kencang. Topeng Ireng berarti penarinya berbaris lurus
dengan irama yang penuh semangat.
“Tari Topeng Ireng adalah gambaran kebersamaan, kekompakan dan semangat
tinggi serta kerja keras dalam menjalankan kebenaran,” kata Sumardjono
sembari menambahkan alunan irama pada lagu bernuansa religi dengan isi
syair agama Islam yang menyatu dengan gerak dan suara penari sehingga
menghadirkan kedinamisan.
Topeng Ireng sebetulnya merupakan metamorfosa dari kesenian tradisional
Kubro Siswo. Agar lebih menarik kaum muda, pengembangan unsur-unsur
artistik yang ada dikemas dan disesuaikan dengan tuntutan kualitas
garapan koreografi seni pertunjukan yang inovatif. Sehingga, seni topeng
ireng memiliki daya tarik tersendiri.(joe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar